harryagustiana Administrator
Jumlah posting : 212 Reputasi : 11 Join date : 04.12.10 Age : 33 Lokasi : Bandung, Indonesia
| Subyek: [SHARE] Dasar-Dasar Assembler (Buat Yang Mau Belajar Only) Tue Oct 04, 2011 11:13 pm | |
| KALO MAU BELAJAR JANGAN MALAS MEMBACA
KALO BERMANFAAT, PLEASE
Dalam mempelajari berbagai teknik - teknik Kraking yang ada, seorang Kraker - baik newbie maupun master - tak akan terlepas dari Assembly. Bahasa permrograman ini merupakan dasar yang penting bagi seseorang untuk dapat mengKrak suatu program. Walaupun begitu, tidak semua hal yang ada di dalam bahasa Assembly ini yang harus diketahui, bagi seorang newbie cukup dengan dapat mengerti dasar - dasar Assembly serta logika yang baik sudah dapt mengKrak program - program dengan Sistem Proteksi yang sederhana.
Di dalam tutorial ini, aku akan membahas beberapa perintah penting yang merupakan dasar - dasar Assembly, perintah - perintah ini akan sering ditemui ketika kamu mencoba mengKrak suatu program. Sebelum kita melangkah lebih jauh ke bahasa Assembly, mungkin ada baiknya kalo aku menjelaskan sedikit mengenai Register ( buat yang udah tau, bisa kamu lewati ).
Apa itu Register ? Register adalah sebagian tempat di memory mikroprosesor yang dapat diakses dengan cepat. Di dalam register ini disimpan nilai - nilai yang bagi kita para Kraker sangat penting untuk diperhatikan.
Bagaimana melihat isi Register ? Dengan memakai SoftICE, kamu dapat melihat berbagai perubahan yang terjadi dengan isi Register. Untuk itu kamu perlu meng-aktif-kan "Register Window" yang ada di SoftICE dengan mengetikkan perintah WR di dalam lingkungan SoftICE. Di "Register Window" akan terlihat berbagai register beserta isinya. Register yang penting untuk diperhatikan dalam Kraking adalah Register EAX, EBX, ECX, EDX, ESI, EDI, EBP, ESP dam EIP.
EAX, EBX, ECX dan EDX disebut "General Purpose Register". Register ini merupakan Register 32-bit, jika kamu mengKrak program 16-bit maka Register yang terlibat adalah AX, BX, CX dan DX. Register ini dapat dipecah - pecah, seperti gambaran di bawah ini :
misalnya isi EAX adalah 00001234, maka
*
EAX = 00 00 12 34 ==> 32 bit
*
AX = 12 34 ==> 16 bit
*
AH = 12 ==> 8 bit
*
AL = 34 ==> 8 bit
Terlihat bahwa AX terdiri dari AH dan AL, H menunjukkan High ( di bagian Kiri ) dan L berarti Low ( di bagian Kanan ).
ESI dan EDI adalah "Index Register". Register ini digunakan sebagai penunjuk terhadap suatu lokasi di memory dan biasanya digunakan untuk operasi - operasi String.
EBP dan ESP adalah "Pointer Register". Kedua Register ini berpasangan dengan Register SS. Apabila ESP ( Stack Pointer ) berpasangan dengan Register SS ( ESP : SS ) maka digunakan untuk menunjuk alamat pada Stack sementara EBP ( Base Pointer ) akan berpasangan dengan Register SS ( EBP : SS ) untuk menunjuk pada alamat memory tempat data.
EIP adalah "Index Pointer Register" yang berpasangan dengan CS ( CS : EIP ) untuk menunjuk pada alamat memory tempat perintah selanjutnya yang akan di eksekusi.
Oke setelah penjelasan singkat mengenai Register di atas, kita lanjutkan dengan penjelasan mengenai perintah - perintah dasar Assembly. Perintah - perintah di bawah ini, disusun secara Alphabetical Order......
1. ADD ( ADD Binary Number ) Format ADD Operand1, Operand2 Fungsi Menambahkan Operand1 dengan Operand2, hasilnya akan disimpan di dalam Operand1 Kalimat Matematika Operand1 = Operand1 + Operand2 Contoh MOV EAX, 00000001h ; Lihat perintah MOV
ADD EAX, 00000002h ; EAX = 00000001h + 00000002h = 00000003h
2. AND ( Logical AND ) Format AND Operand1, Operand2 Fungsi Melakukan Operasi Logika AND pada Operand1 dan Operand2, hasilnya akan disimpan di Operand1 Kalimat Matematika Operand1 = Operand1 AND Operand2 Contoh MOV EAX, 00001111b ; Lihat perintah MOV
AND EAX, 11110000b ; EAX = 00001111b AND 11110000b = 00000000b
3. CALL ( CALL A Procedure ) Format CALL LokasiProcedure Fungsi Memanggil sebuah Procedure. Kalimat Matematika - Contoh CALL 12345678 ; Memanggil Procedure yang berada pada Offset 12345678
4. CDQ ( Convert Doubleword To Quadword ) Format CDQ Fungsi Merubah nilai 32-bit dalam EAX menjadi 64-bit dalam EDX : EAX dengan cara mengosongkan isi EDX Kalimat Matematika - Contoh MOV EAX, 12345678h ; EAX = 12345678h
CDQ ; EDX : EAX = 00000000 : 12345678h
5. CMP ( Compare ) Format CMP Operand1, Operand2 Fungsi Membandingkan Operand1 dengan Operand2, setelah perintah ini, biasanya akan diikuti dengan sebuah Condtional Jump yang akan menentukan jalur program berikutnya. Kalimat Matematika - Contoh MOV ECX, 0Ah ; EAX = 0Ah
MOV EAX, 0Bh ; EBX = 0Bh
CMP EAX, ECX ; Pembandingan EAX dengan ECX.
JE 12345678 ; Jika sama, lompat ke Offset 12345678. Jika tidak, lanjutkan ke bawah
6. DEC ( Decrement ) Format DEC Operand Fungsi Mengurangi nilai Operand dengan 1 Kalimat Matematika Operand1 = Operand1 - 1 Contoh MOV EAX, 0Ah ; EAX = 0000000Ah
DEC EAX ; EAX = 0000000Ah - 00000001h = 00000009h
7. DIV ( Unsigned Division ) Format DIV Operand Fungsi Membagi nilai yang ada di Register EAX dengan Operand2 Kalimat Matematika EAX = EAX DIV Operand Contoh MOV EAX, 0Ah ; EAX = 0000000Ah
MOV EBX, 05h ; EBX = 00000005h
DIV EBX ; EAX = 0000000Ah DIV 00000005h = 00000002h
8. IDIV ( Signed - Integer - Division ) Format IDIV Operand Fungsi Membagi nilai yang ada di Register EDX : EAX dengan Operand2, hasilnya akan disimpan di EAX sedang sisanya disimpan di EDX Kalimat Matematika EDX : EAX = EDX : EAX IDIV Operand Contoh MOV EDX, 00h ; EDX = 00000000h
MOV EAX, 0Fh ; EAX = 0000000Fh
MOV EBX, 05h ; EBX = 00000005h
IDIV EBX ; EDX : EAX = 00000000 : 0000000Fh IDIV 00000005h
; EAX = 00000003h ( hasil ) EDX = 00000000h ( sisa )
9. IMUL ( Signed - Integer - Multiplication ) Format IMUL Operand Fungsi Pada program 32 bit, IMUL ini digunakan untuk mengalikan antara nilai yang tersimpan di dalam Register EDX : EAX dengan Operand. Hasilnya akan disimpan di dalam EAX Kalimat Matematika EAX = EDX : EAX IMUL Operand Contoh MOV EDX, 00h ; EDX = 00000000h
MOV EAX, 05h ; EAX = 00000005h
MOV EBX, 0Ah ; EBX = 0000000Ah
IMUL EBX ; EAX = 00000000 : 00000005 IMUL 0000000A = 00000032h
10. Conditional Jump
Conditional Jump adalah perintah dalam Assembler yang digunakan untuk menentukan alur program berikutnya. Conditional Jump ini sebelumnya didahului oleh perintah CMP ( perhatikan contoh di penjelasan no. 5).
Ada berbagai macam Conditional Jump, di sini aku hanya membahas beberapa Conditional Jump yang sering aku temui ketika mengKrak, untuk perintah - perintah Conditional Jump lainnya, bisa kamu perdalam lagi di buku - buku yang membahas Assembly. Untuk semua penjelasan Conditional Jump di bawah ini, aku akan pake beberapa perintah yang ada sebelum perintah Conditional Jump tersebut dieksekusi.
MOV EAX, 01h ; EAX = 00000001h
MOV EBX, 02h ; EBX = 00000002h
CMP EAX, EBX ; Membandingkan antara EAX dengan EBX
Format Conditional Jump
Fungsi JA LokasiTujuan ( Jump If Above ) Lompat ke LokasiTujuan jika EAX lebih besar dari EBX JAE LokasiTujuan ( Jump If Above or Equal ) Lompat ke LokasiTujuan jika EAX lebih besar atau sama dengan EBX JNA LokasiTujuan ( Jump If Not Above ) Lompat ke LokasiTujuan jika EAX tidak lebih besar dari EBX JNAE LokasiTujuan ( Jump If Not Above or Equal ) Lompat ke LokasiTujuan jika EAX tidak lebih besar atau sama dengan EBX JB LokasiTujuan ( Jump If Below ) Lompat ke LokasiTujuan jika EAX lebih kecil dari EBX JBE LokasiTujuan ( Jump If Below or Equal ) Fungsinya sama dengan perintah JNA JNB LokasiTujuan ( Jump If Not Below ) Fungsinya sama dengan perintah JAE JNBE LokasiTujuan ( Jump If Not Below or Equal ) Fungsinya sama dengan perintah JA JE LokasiTujuan ( Jump If Equal ) Lompat ke LokasiTujuan jika EAX sama dengan EBX JNE LokasiTujuan ( Jump If Not Equal ) Lompat ke LokasiTujuan jika EAX tidak sama dengan EBX JG LokasiTujuan ( Jump If Greater ) Lompat ke LokasiTujuan jika EAX lebih besar dari EBX JGE LokasiTujuan ( Jump If Greater or Equal ) Lompat ke LokasiTujuan jika EAX lebih besar atau sama dengan EBX JNG LokasiTujuan ( Jump If Not Greater ) Lompat ke LokasiTujuan jika EAX tidak lebih besar dari EBX JNGE LokasiTujuan ( Jump If Not Greater or Equal ) Lompat ke LokasiTujuan jika EAX tidak lebih besar atau sama dengan EBX JL LokasiTujuan ( Jump If Less Than ) Fungsinya sama dengan perintah JNGE JLE LokasiTujuan ( Jump If Less or Equal ) Fungsinya sama dengan perintah JNG JNL LokasiTujuan ( Jump If Not Less Than ) Fungsinya sama dengan perintah JGE JNLE LokasiTujuan ( Jump If Not Less or Equal ) Fungsinya sama dengan perintah JG JZ LokasiTujuan ( Jump If Zero ) Fungsinya sama dengan JE JNZ LokasiTujuan ( Jump If Not Zero ) Fungsinya sama dengan JNE
11. JMP LokasiTujuan ( Unconditional Jump ) Format JMP LokasiTujuan Fungsi Perintah JMP ini berbeda dengan perintah - perintah Conditional Jump karena ia tidak memerlukan hasil perbandingan sebelum perintah ini dieksekusi. Kalimat Matematika - Contoh JMP 12345678 ; Lompat ke Offset 12345678
12. LEA ( Load Effective Address ) Format LEA Operand1, LokasiMemory Fungsi Untuk mengambil Offset dari LokasiMemory dan menyimpannya di dalam Operand1 Kalimat Matematika - Contoh LEA EAX,
13. MOV ( Move Data ) Format MOV Operand1, Operand2 Fungsi Menyalin isi dari Operand2 kedalam Operand1 Kalimat Matematika Operand1 = Operand2 Contoh MOV EAX, 0Ah ; EAX = 0000000Ah
14. MUL ( Multiplication ) Format MUL Operand Fungsi Mengalikan isi EAX dengan Operand, hasilnya akan disimapn di dalam EDX : EAX Kalimat Matematika EDX : EAX = EAX * Operand Contoh MOV EAX, 0Ah ; EAX = 0000000Ah
MUL EAX, 05h ; EDX : EAX = 0000000Ah * 00000005h = 00000000 : 00000032h
15. NOP ( No Operation ) Format NOP Fungsi Seperti namanya, NOP tidak melakukan Operasi apa - apa, walaupun begitu perintah ini memiliki peran yang cukup penting dalam Kraking. Seperti yang diketahui, salah satu teknik mengKrak sebuah Sistem Proteksi adalah Patching, dalam Patching ini, Kraker harus merubah perintah yang ada di dalam Sistem Proteksi tersebut agar dapat mengKraknya.
Contoh sederhananya yaitu ketika ada sebuah Conditional Jump yang akan menentukan apakah S/N yang kita masukan valid atau tidak, salah satu cara yang mungkin untuk mengKraknya adalah dengan me-NOP-kan perintah Conditional Jump tersebut. Untuk lebih jealasnya, liat contoh di bawah. Kalimat Matematika - Contoh MOV EAX, 12345678 ; Offset 12345678 berisi S/N palsu
MOV EBX, 87654321 ; Offset 87654321 berisi S/N yang asli.
CMP EAX, EBX ; Bandingkan EAX dengan EBX
JNE 12344321 ; Jika tidak sama, lompat ke Offset 12344321
Offset berikutnya menyatakan bahwa S/N yang dimasukan adalah S/N yang valid.
Offset 12344321 menyatakan bahwa S/N yang kita masukan adalah S/N yang salah..
Listing di atas menunjukkan dengan jelas bagaimana S/N kita dibandingkan, jika kau ingin dengan sembarang S/N dapat dianggap sukses maka kita bisa me-NOP-kan Conditional Jump di atas sehingga listing perintah di atas menjadi :
MOV EAX, 12345678 ; Offset 12345678 berisi S/N palsu
MOV EBX, 87654321 ; Offset 87654321 berisi S/N yang asli.
CMP EAX, EBX ; Bandingkan EAX dengan EBX
NOP ; Tidak melakukan pencabangan sehingga S/N apa saja yang dimasukan akan dianggap valid.
16. OR ( Logical OR ) Format OR Operand1, Operand2 Fungsi Melakukan Operasi Logika OR terhadap Operand1 dan Operand2, hasilanya akan disimpan di dalam Operand1 Kalimat Matematika Operand1 = Operand1 OR Operand2 Contoh OR EAX, EBX
17. POP ( POP from Stack ) Format POP Operand Fungsi Mengambil isi dari Stack dan menyimpannya di dalam Operand Kalimat Matematika - Contoh POP EAX
18. PUSH ( PUSH onto Stack ) Format PUSH Operand Fungsi Memasukan nilai dari Operand ke dalam Stack Kalimat Matematika - Contoh PUSH EAX
19. RET ( Return from Procedure ) Format RET Fungsi Kembali ke Rutin pemanggil Procedure yang sedang berlangsung. Kalimat Matematika - Contoh 1234 : 00000001 CALL 00001000 ;Memanggil Procedure yang ada di Offset 00001000
1234 : 00000002 ;Perintah Selanjutnya
1234 : 00001000 RET ;Alur program akan kembali ke Offset 00000002
20. SUB ( Subtract Binary Values ) Format SUB Operand1, Operand2 Fungsi Mengurangkan nilai dari Operand1 dengan Operand2. Hasilnya kemudian disimpan di dalam Operand1 Kalimat Matematika Operand1 = Operand1 - Operand2 Contoh MOV EAX, 0Ah ;EAX = 0Ah ( = 10 decimal )
MOV EBX, 01h ;EBX = 01h ( = 01 decimal )
SUB EAX, EBX ;EAX = EAX - EBX = 0Ah - 01h = 09h
21. TEST ( Test Bits ) Format TEST Operand1, Operand2 Fungsi Memeriksa apakah Operand1 sama dengan Operand2 ??? Kalimat Matematika - Contoh MOV EAX, 0Ah ;EAX = 0Ah ( = 10 decimal )
MOV EBX, 01h ;EBX = 01h ( = 01 decimal )
TEST EAX, EBX ;Apakah EAX = EBX ???
JE 12344321 ;Jika sama, lompat.
22. XOR ( Exclusive OR ) Format XOR Operand1, Operand2 Fungsi Melakukan operasi logika Exlusive OR antara Operand1 dengan Operand2. Perintah XOR ini juga sering dipakai untuk me-nol-kan suatu register dengan cara XOR Operand1, Operand1 Kalimat Matematika - Contoh XOR EAX, EAX ;Berfungsi untuk me-nol-kan nilai EAX ( EAX = 0 ) |
|