Saat ini penelitian terhadap berbagai alternatif pengusir kanker Prostat giat dilakukan. Salah satunya adalah tim yang dipimpin Dr Paul Terry dari Institut Karolinska di Stockholm, Swedia. Dengan menggunakan kurang lebih 6.000 laki-laki menjadi responden dan lebih dari 50 persen berumur di atas 55 tahun ketika studi dimulai pada tahun 1967. Kepada mereka diajukan pertanyaan tunggal mengenai konsumsi ikan, kemudian dimonitor selama 30 tahun. Hasilnya adalah dengan mengonsumsi ikan (kaya akan omega-3), tomat (sumber likopen), dan alpukat (sumber boron) maka resiko terkena kanker prostat jauh lebih rendah. Riset yang dimuat Lancet, jurnal kedokteran terbitan Inggris, tahun 2001 melaporkan bahwa laki-laki yang sering makan ikan, contohnya salem dan sarden, ternyata memiliki risiko lima kali lebih rendah terkena gangguan prostat. Studi epidemiologis di beberapa negara Eropa belum lama ini melaporkan bahwa laki-laki yang mengonsumsi banyak boron, yakni 1,8 mg sehari, berpeluang 62 persen lebih rendah terkena kanker prostat daripada yang mengasup separuh dari jumlah itu. Asam lemak omega-3, terutama zat-zat EPA dan DHA yang terkandung dalam daging ikan, adalah senjata kunci untuk menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.

Para responden disurvei untuk mengumpulkan informasi seputar pola konsumsi dan gaya hidup, termasuk kebiasaan merokok, minum alkohol, dan olahraga. Hasilnya, laki-laki yang mengonsumsi ikan cenderung lebih aktif berolahraga, suka makan buah dan sayuran, juga menghindari daging yang telah diproses atau daging merah. Tomat dan produk olahannya, seperti jus dan saus tomat (tanpa pengawet) kaya likopen yang juga bersifat sebagai antioksidan.

Likopen adalah karotenoid atau pigmen penting tanaman yang terdapat di dalam darah dan mempunyai aktivitas menekan sel. Berbeda dengan karotenoid lain seperti betakaroten, likopen bukan provitamin A alias tidak memiliki aktivitas vitamin A, sehingga tak dapat diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh.

Penelitian terhadap 773 kasus kanker prostat mengungkapkan bahwa konsumsi likopen berhubungan dengan pengurangan risiko kanker tersebut. Porsi makanan yang tinggi likopen, seperti tomat dan produk olahannya, secara signifikan berkaitan dengan risiko kanker prostat yang rendah.

Untuk memperoleh hasil optimal bagi kesehatan prostat, bentuk ikan dan tomat yang dimakan perlu diperhatikan benar. Omega-3 mudah teroksidasi oleh suhu tinggi, air, dan oksigen. Ikan yang digoreng biasa akan kehilangan omega-3 sekitar 50 persen. Ikan yang dipindang kehilangan omega-3 sekitar 25 persen, dan yang diasap 15-20 persen. Pemasakan ikan dengan cara dipepes, dikukus, dipanggang, atau ditim, terlihat memberi hasil lebih baik.

Likopen jauh lebih tahan banting dan tidak cepat rusak seperti halnya omega-3. Hasil uji yang dilakukan Departemen Pertanian AS menunjukkan bahwa kandungan likopen pada tomat rebus tak jauh berbeda dengan tomat segar. Tubuh akan mampu menyerap likopen lebih banyak dari tomat yang diolah (dimasak, dipotong, maupun dicincang) daripada yang masih mentah. Jadi, untuk mengoptimalkan manfaat omega-3 dan likopen bagi kesehatan prostat, makanlah ikan panggang bersama sambal atau saus tomat sedikitnya dua porsi tiap minggu. Satu porsi sekitar 85 gram.

SELAMAT MENCOBA